Musrembang Tanpa Asap Rokok

oleh: Desty Eka Putri
(Pengurus Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Serang)

Ada yang berbeda hari itu, Sabtu, 20 Agustus 2022 di Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Musrembang Perempuan pertama digelar berjalan lancar tanpa kepulan asap melayang di udara. Ya polusi rokok yang tak jarang membuat sesak dada. Keegoisan sekelompok golongan menutup mata hati dan berpikir hanya untuk sendiri saja. Ada yang bangga dan bilang tak bisa berpikir tanpa menghisapnya. Pikiran bodoh dari para pecandu yang telah gila dibuatnya.

Ada haru di hari sabtu, berkumpul setidaknya lebih dari 20 perempuan Domas yang terdiri dari anggota Madrasah Warga (MAWAR) Desa, perwakilan perempuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kader Pemberdayaan dan Kesehajteraan Keluarga (PKK), Kader Posyandu, dan yang tak kalah penting perempuan non elit penduduk sah yang juga punya hak urun suara membangun Desa tempat tinggalnya.

Ukon Hidayat, dalam sambutannya menyampaiakn rasa haru dan bangga, bahwa perempuan Domas yang diinisiasi oleh MAWAR DESA berhasil menyelenggarakan musyawarah khusus perempuan. “Saya sangat bangga dan terharu, seumur hidup baru kali ini menyaksikan Musrenbang khusus perempuan di Desa Domas, silakan berdiskusi dan usulkan yang menjadi kebutuhan prioritas perempuan, hasilnya bawa dan nanti kita bahas bersama dalam forum Mussyawarah Desa”, papar Kepala Desa yang dikenal sangat membumi itu.

Kehangatan tercipta manakala kegiatan berjalan seharian di kediaman Ketua MAWAR DESA Domas, Ninis Anisah. Ia menyediakan minuman jus markisa yang segar hasil buatannya, membuat suasana yang agak panas menjadi sejuk. Suasana terasa lebih sehat tidak hanya untuk para perempuan melaikan juga untuk anak-anak balita, dan lansia yang ikut serta membersamai kegiatan pada momen itu.

Dalam kesempatan yang lebih sehat tersebut Musrembang Perempuan yang diinisiasi MAWAR Domas t menghasilkan 9 (Sembilan) rekomendasi yaitu; 1.) Bantuan operasional bagi MAWAR Desa, 2.) Kegiatan Pendataan warga secara terpilah (laki-laki dan perempuan). 3.) Pembuatan Perdes DRPPA (bekerjasama dengan MAWAR Desa, “Aisyiyah, dan Simpul Madani), 4.) Program desa ramah perempuan dan anak (sosialisasi, edukasi, pembuatan media kampanye, pembuatan taman ramah anak, dll), 5.) Penguatan ekonomi perempuan (bantuan pelatihan produksi, kemasan, perizinan, dan pemasaran online), 6.) Kegiatan sosialisasi dan kampanye parenting bagi seluruh warga. 7) Sosialiasi anti kekerasan (KDRT) bagi anak dan perempuan. 8) Perdes Perlindungan Anak, dan 9.) Kegiatan Sosialisasi dan kampanye kesehatan reproduksi, posyandu remaja, dan pencegahan pernikahan dini.

Waktu berjalan, tak terasa seharian saling bertukar pikiran membuat konsep pembangunan untuk desa ramah perempuan berbagai golongan. Satu hari yang haru, tak ada yang keluar ruangan hanya sekedar untuk menghindari gulungan nukotin bertebaran di ruangan. Semua bertahan dalam suasana nyaman yang mengasyikan tanpa kepulan asap yang mematikan harapan. Musrembang bebas asap rokok salah satu yang diidamkan dalam membangun ketersalingan. (*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *